Wednesday 26 February 2014

Memancing Suatu, Hal yang Unik

  

12946172731932337069
foto upload dari picasaweb.google.com . Tehnik Ipoh Photo

Salah satu hobby banyak dilakoni orang adalah memancing, demikian juga aku. Memancing ikan disawah atau kolam-kolam rawa, ketika kecil . Aku belajar memancing secara amatiran dari teman-teman yang lebih tua atau bapak-bapak yang gemar memancing. Memancing mengasikkan karena selain mengisi waktu senggang juga salah satu penambah gizi keluarga yang dapat membantu meringankan belanja ibu. Sekarang memancing sudah sangat jauh berbeda dengan masa-masa itu.
Ada dua jenis cara memancing yang aku lakukan , yaitu memakai joran pendek dengan menggunakan pelampung dan yang menggunakan joran panjang empat sampai lima meter tanpa menggunakan pelampung. Memancing menggunakan joran pendek umpannya cacing dan jenis ikan yang dipancing; ikan betook, putat(sejenis ikan belida), lele, ikan lais, ikan baung dan kadang-kadang dapat terpancing ikan gabus. Tidak jarang juga terpancing belut sawah yang besar . Belut tidak diambil tetapi dibuang saja karena repot membawanya. Memancing menggunakan joran panjang khusus untuk memancing ikan gabus dengan menggunakan umpan kodok. Memancing ikan gabus musim-musiman, kalau lagi musim ikan maka yang tertangkap banyak sekali. Namun jika tidak lagi musimnya, mendapat hanya satu atau dua ekor sudah beruntung.
Memancing ikan gabus lebih ku sukai dibanding memancing ikan lainnya. Jika memnacing ikan gabus dapat satu ekor yang besar sudah cukup untuk lauk pauk makan sekeluarga. Disamping itu memancing ikan gabus tidak berdiam disatu tempat sehingga tidak membosankan. Sepanjang sawah atau kolam rawa ditelusuri dengan melemparkan umpan kodok untuk menimbulkan kemarahan ikan gabus yang merasa terusik. Memancing ikan gabus juga paling menantang dan mengasikkan apalagi kalau terdapat sarang ikan yang ada telurnya. Sarang ikan gabus dapat diketahui dengan adanya tanda-tanda yang terlihat dipojok pematang sawah atau dipinggir pematang sawah. Tanda-tanda itu dapat dengan mudah dikenali yaitu apabila terdapat rebahan rumpun padi atau rerumputan yang membentuk elip atau lingkaran maka itu dapat dipastikan ada sarang ikan gabus yang akan meletakkan telurnya. Sangat beruntung sekali apabila disarang itu sudah ada telurnya, maka sudah dapat dipastikan cepat atau lambat ikan tersebut akan dapat dikail, jarang sekali tidak tertangkap. Dalam kondisi itu ikan sangat ganas dan akan menyerang hewan air seperti kodok yang mengganggu sarangnya. Selain sarang ikan gabus yang juga memudahkan untuk mendapat ikan dengan cara mencari rombongan anak ikan gabus. Sebagai tanda adanya anakan ikan gabus jika terlihat sambaran ikan diair berulang-ulang disekitar tempat yang sama. Bilamana diamati maka ditempat itu dapat dipastikan ada rombongan anakan ikan gabus. Cara lain dengan mengamati permukaan air . Bilamana dipermukaan air terdapat gelembung-gelembung air halus atau kecil-kecil timbul tenggelam beraturan maka itu tandanya terdapat rombongan anak ikan gabus. Memancing dengan sasaran rombongan anak ikan gabus sangat menguntungkan, karena bertambah kecil anak ikan gabus tersebut bertambah buas induknya. Di samping itu biasanya terdapat sepasang induk ikan gabus. Jika beruntung dari lokasi tersebut bisa didapat dua ekor ikan, dan biasanya tidak pernah gagal. Paling tidak seekor induknya akan tertangkap kail.
Mempersiapkan alat pancing yang agak sulit mendapatkan joran panjang untuk mengail ikan gabus. Mendapatkan joran yang panjang lurus , ringan dan tidak terlalu besar tidak mudah. Bilamana bambu sudah tua pasti ada bengkoknya. Apabila bengkoknya tidak seberapa dan beraturan masih dapat disiasati dengan memanggang bambu tersebut agar lemas sambil dilurus-luruskan. Agar bambunya tetap lurus maka joran itu digantung dengan memberi pemberat dibawahnya. Paling sedikit satu minggu joran digantung sampai kering menguning. Jika belum cukup kering digantungnya sudah dilepas, maka akan gagal proses pelurusan joran karena bambu kembali bengkok seperti semula. Oleh sebab itu kalau berhasil mendapatkan joran yang panjang dan lurus merupakan kebanggaan tersendiri. Sekarang joran dengan berbagai ukuran dan berbagai kwaliatas mudah didapat asal cukup uang untuk membelinya.
Memancing di kolam, lebak, rawa, dan di sawah sangat berbeda dengan memancing dialiran sungai apalagi di laut demikian juga di kolam-kolam pemancingan yang dikelola secara komersial. Masing-masing ada caranya sendiri-sendiri. Mulai pemilihan umpan dan penggunaan pemberat kail sampai jenis pancing serta jorannya. Kalau belum mengetahui tehniknya jangan coba-coba asal pergi memancing hasilnya dapat dipastikan tidak memuaskan bahkan bisa pulang dengan tangan kosong.
Sekarang setelah mencoba memancing diberbagai daerah dan berbagai tempat ternyata memancing suatu kegiatan yang unik. Unik dalam arti kata lain lokasi lain pula cara mancingnya dan lain pula umpannya. Kalau tidak paham bagaimana karakter ikan disuatu tempat bisa berjam-jam kail tidak disentuh ikan , pulang tidak dapat apa-apa. Apalagi di tempat-tempat perlombaan memancing. Bilamana tidak pernah memancing ditempat itu , lalu nekat terjun bebas ikut lomba dengan harga tiket cukup mahal pula. Kemungkinan akan menang sangat kecil, bahkan dapat ikan saja sudah untung, kekecewaan yang didapat. Karena jenis umpan dan tempat ikan ngumpul fariabelnya banyak sekali tidak bisa main tebak. Kedi pembantu mancing yang terampil sangat menentukan. Kedi yang sangat paham jenis umpan apa yang harus digunakan pada situasi air dan waktu yang tepat. Jika tidak , siap-siap hanya jadi penonton teman mancing disamping kita.
Memancing dilaut lebih unik lagi. Kalau kita terjun bebas tanpa pemandu, tanpa mengetahui jenis umpan , tanpa tau karakter arus laut , tanpa tau cara pasang kail,memilih joran yang digunakan dan cara pemasangan pemberat yang sesuai kekuatan arus , tanpa tau lokasi-lokasi pemancingannya, bisa jadi tidak akan dapat ikan sesuai harapan. Berputar-putar pindah-pindah lokasi, habis waktu habis perbekalan. Sangat bijaksana kita bertanya dan membawa teman serta mengikuti cara memancing penduduk setempat. Jika tidak,dapat satu ekor saja sudah sangat beruntung, bahkan lebih banyak akan pulang dengan tangan kosong.
Memancing melatih kesabaran, melatih bersabar menunggu mata kail ditangkap ikan, seperti menunggu isteri sedang belanja. Dengan memancing membuat pikiran terfokus, disamping sambil berolah raga bergerak kesana-kemari. Apalagi ketika mendapat perlawanan ikan besar yang menyangkut dikail. Saat itulah seni dan nikmatnya memancing. Apalagi setelah itu makan ikan bakar hasil tangkapan yang masih segar, sehingga akan menghilangkan rasa jenuh dan steress. Mak…yuss. Namun sayang kegiatan memancing sekarang tidak murah. Perlengkapan memancing harganya ratusan ribu bahkan jutaan rupiah, sewa lokasi pemancingan juga mahal. Memancing ikan liar sudah sulit menemukan lokasinya apakah di sungai, rawa atau di laut. Semua memerlukan biaya transportasi maupun penyediaan umpan yang harus dibeli. Berbahagialah yang didaerahnya masih terdapat rawa, sungai , danau yang belum tercemar sehingga masih banyak ikan yang dapat dipancing. Namun demikian jika sudah hobby hitungannya tidak lagi untung rugi, hal ini kadang-kadang bisa menjadi perseteruan dengan pendamping.
Januari 2011, aria8
Referensi: Memancing di perairan tawar da di laut,
Wudianto dkk, Penyebar Swadaya 1993



Sumber

No comments:

Post a Comment