Showing posts with label Fishing Tutorial. Show all posts
Showing posts with label Fishing Tutorial. Show all posts

Friday, 24 April 2015

Cara mudah Mancing Sepat

"Cara mudah Mancing Sepat" yang dapat anda jadikan masukan dan bahan referensi untuk memancing anda.
Mengingat perkembangan internet di Indonesia semakin bagus, banyak para pemancing menggunakan teknologi internet sebagai sarana untuk mencari informasi cara memancing, cara membuat umpan yang jitu, tehnik memancing, harga alat pancing (joran, reel, popper, minnow, bait casting, senar), tempat dan spot memancing yang banyak ikannya. Oleh karena itu, mancingmania.net mencoba memberikan beberapa tutorial dan artikel bagi para pemancing untuk memudahkan pencarian.
Pada artikel yang akan di bahas mancingmania.net terkait judul "Cara mudah Mancing Sepat", mungkin bagi sebagian pemancing kurang lengkap dan kurang jelas. Anda dapat mencari informasi yang di inginkan dengan mengetikkan kata kunci di kolom pencarian yang sudah tersedia. 


Gambar mancing ikan sepat
Gambar mancing ikan sepat

Sepat adalah ikan yang hidupnya bergerombol, tempat yang ideal untuk mancing sepat adalah yang kondisi airnya tenang dan tentunya tidak berarus. Makanya danau, waduk, rawa, kolam bekas galian pasir adalah tempat yang paling ideal untuk berburu sepat. Namun bukan berarti di tempat yang berarus sepat tidak bisa dipancing, tentunya akan lebih sulit memancing sepat di tempat yang berarus (hal ini bisa dijadikan tantangan).
Keuntungan dalam memancing sepat adalah sifat dari ikan ini yang secara periodic mengambil oksigen langsung dari udara. Kebiasaan sepat yang satu ini memudahkan kita mencari tempat dimana sepat bergerombol. Ciri-ciri tempat dimana sepat bergerombol adalah spot dimana sepat tidak henti-hentinya mengambil udara sepintas akan terlihat seperti “boiling”.
Biasanya sepat berkumpul di dekat tanaman air seperti kangkung, eceng gondok dan sejenisnya. Karena selain tempat makan, tanaman tersebut juga dijadikan tempat untuk menyimpan telur mereka saat berkembang biak.
Sesampainya di lokasi mancing, luangkan waktu berkeliling mencari tempat dimana sepatnya keliatan banyak. Jangan terburu-buru , santai saja menikmati pemandangan sekitar adalah bagian yang tidak terpisahkan dari memancing sepat. So santai saja dan nikmati setiap tahapnya…
Joran
Pada dasarnya setiap jenis joran bisa digunakan untuk memancing sepat, namun demikian untuk merasakan sensasi strike sepat tentunya kita harus menyesuaikan dengan ukuran sepat yang akan kita pancing. Berhubung monster sepat hanya berukuran maksimal 3 jari, rasanya sangat pas kalau kita menggunakan joran dengan kelas super light tackle.
Joran yang direkomendasikan adalah tegek mini (mini pole rod) untuk berburu sepat. Joran ini bisa kita temukan di setiap toko pancing, harganya pun cukup murah dan terjangkau. Selain simple karena bisa dilipat tegek juga mempunyai kelebihan lain yaitu kita tidak membutuhkan kelosan/gulungan atau ril penggulung, cukup ikat benang diujung tegek sepanjang tegek tersebut dan langsung bisa digunakan.
Karena sepat biasa berkumpul di pinggir kita tidak membutuhkan tegek yang terlalu panjang. Ukuran dua meter dirasakan sangat tepat untuk berburu sepat. Makin kecil diameter tegek yang digunakan maka sensasi tarikan sepat akan lebih terasa. Usahakan joran atau tegek yang digunakan tidak terlalu lentur karena semakin lentur akan semakin sulit bagi kita untuk mengkonversi strike menjadi hook-up.
Jika anda memang suka dengan tantangan lebih, bisa juga kita menggunakan joran super lentur buatan kita sendiri dari bahan fiberglass. Biasanya di toko-toko pancing kita bisa menemukan fiber yang sudah sangat lentur untuk bahan pembuatan joran sepat ini. Apabila anda merasa blank fiber yang anda beli kurang lentur anda bisa mengamplasnya sehingga mencapai kelenturan yang diinginkan.
Line
Semaki kecil diameter benang (line) yang kita gunakan semakin baik hasil yang akan kita capai. Karena menggunakan benang diameter besar akan membuat sepat takut dan ragu-ragu untuk menyambar umpan. Apalagi berat seekor sepat rata-rata tidak lebih dari 20gr, tentunya kita tidak membutuhkan benang dengan kekuatan besar . Benang dengan kekuatan 1 pounds (lbs) atau sama dengan 0.5kg lebih dari cukup untuk berburu sepat.
Namun demikian usahakan mencari benang yang memiliki diameter kecil dengan “bondage” yang besar, bisa jadi sat kita mancing sepat ikan lain dengan ukuran lebih besar menyambar umpan kita. Tentunya kesempatan ini tidak ingin kita sia-sia kan bukan? Anggap saja sebagai bonus. Intinya sedia paying sebelum hujan.
Apabila di spot tempat anda mancing sepat terdapat ikan jenis lain yang berukuran lebih besar dari sepat gunakanlah benang dengan diameter maksimal 0.13 mm yang biasanya memiliki kekuatan sampai dengan 3 pounds (1.5kg). Ukuran 0.13 mm dirasakan belum menakuti sepat sehingga sepat masih mau makan umpan kita.
Kail
Karena mulut sepat terkenal sangat kecil jelas kita membutuhkan mata kail yang super kecil pula. Bagi daerah yang terbiasa dengan ngabenteur atau waderan (jawa) rasanya tidak akan sulit untuk mencari mata kali yang super mini ini. Namun jangan lupa kalau benteur/wader masih bisa dipancing dengan mata kail sampai dengan ukuran 1 kecil, maka sepat maksimal ukuran kailnya adalah 0.5 kecil. Syukur-syukur kalau anda bisa mendapatkan ukuran 0.1. Sayang tidak semua merk mengeluarkan ukuran ini, kalaupun ada khususnya mata kail impor, para importer jarang yang mau datangkan karena memang jarang sekali pembelinya.
Kelemahan kail ukuran 0.1 adalah sering sekali tertelan sampai tenggorokan sepat, sehingga kita akan sedikit kesulitan mengeluarkan kail dari mulut ikan. Ukuran rekomended untuk mancing sepat adalah 0.3 kecil atau 0.5, memang tingkat keberhasilan hook up tidak setinggi ketika kita menggunakan ukuran 0.1 namun ketika hook up kita juga tidak akan dibuat repot.
Pelampung
Pelampung berbentuk jarum adalah pelampung yang tepat untuk mancing sepat, bentuknya yang lonjong membuat pelampung ini sangat sensitif saat umpan ikan menyambar umpan. Gunakanlah pelampung jarum dengan panjang maksimal 5cm . Pengunaan pelampung lain sebenarnya bisa saja, selama tidak terlalu besar dan mampu menahan beban timah kail dan umpan. Namun pelampung jarum terbukti yang terbaik.
Timah Daun
Gunakanlah timah lembaran atau biasa disebut dengan timah daun, gunakan timah daun secukupnya agar bisa menenggelamkan setengah badan dari pelampung. Posisi pelampung seperti ini sangat memudahkan kita mengetahui saat yang tepat untuk menggentak joran saat strike terjadi.
Rigging
Susunlah riging sederhana dengan susunan sebagai berikut : Pelampung jarum – timah secukupnya – mata kail. Karena sepat adalah ikan permukaan (jarang sekali mau makan di dasar) maka biarkan mata kail yang sudah terisi umpan mengambang di tengah-tengah air. Jarak yang ideal adalah 20 cm antara pelampung dan timah, sementara dari posisi timah pemberat ke mata kail cukup 5 cm saja.
Umpan
Banyak sekali jenis umpan yang bisa digunakan untuk memancing sepat, mulai dari umpan universal atau cacing, ramuan pelet juga bisa dipakai untuk memancing sepat. Namun berdasarkan pengalaman umpan untuk sepat yang paling efektif adalah kroto atau daging udang tawar.
Kedua umpan ini juga sangat mudah didapatkan, hampir di setiap toko pancing atau toko yang menjual keperluan makanan burung, kroto selalu menjadi menu utama penjualan. Hal ini disebabkan kroto juga popular sebagai tambahan racikan umpan ikan mas. Sementara apabila anda ingin menggunakan udang cari saja di took-toko ikan mas.
Cukup dengan mencantolkan telur kroto yang masih berbentuk lonjong (belum terbentuk menjadi semut utuh) pada mata kail dan lemparkan pada spot yang diinginkan. Sementara untuk pemakaian udang, anda harus mengambil daging udang sekecil mungkin disesuaikan dengan ukuran mata kail. Lemparkan dan tunggu sepat menyambar.
Start Fishing
Setelah semua peralatan dan umpan kita siapkan, perjalanan memancing sepat pun kita mulai. Seperti yang sudah disampaikan diawal, sesampainya di tempat jangan lupa untuk meluangkan waktu untuk berjalan-jalan mencari tempat sepat bergerombol.
Setelah anda menemukan pusat keramaian sepat, jangan langsung melempar umpan. Perhatikan keadaan sekitar, periksalah tempat mancing anda dengan teliti terutama dari keberadaan binatang seperti ular, semut merah atau serangga yang bisa jadi mengganggu acara mancing anda. Tidak lucu kalau saat sepat sedang ramai-ramainya menyerang anda harus kehilangan momen tersebut hanya karena badan anda gatal-gatal akibat serangan semut merah atau serangga lainnya.
Jangan lupa siapkan bekal air minum atau makanan kecil sehingga acara mancing anda benar-benar enjoy, membawa termos untuk menyeduh segelas kopi.
Strike
Setelah anda lemparkan umpan ke hot spot, perhatikan pelampung dengan seksama. Bila sepat di spot tersebut memang banyak biasanya tidak perlu waktu lama untuk sepat menyambar umpan. Karena cara makan sepat tidak langsung menyambar dan menelan umpan seperti ikan-ikan lain, maka gerakan pelampung haruslah diikuti dengan seksama . Apabila gerakan pelampung masih turun naik seperti mesin jahit itu tandanya sepat masih mempermainkan umpan (menyedot dan langsung menyembur umpan berulang kali).
Momen yang paling pas adalah ketika pelampung yang sudah kita set tenggelam untuk setengahnya bergerak tenggelam full. Momen ini hanya beberapa saat saja kurang dari sekejap mata, untuk itu kita harus memiliki gerak reflex yang kuat. Gentaklah perlahan saja, apabila momen itu pas maka seekor sepat akan tergantung manis di joran kesayangan anda.
Bila anda terlambat sepersekian detik saja anda hanya akan mengangkat kail dengan umpan yang sudah rusak. Segera anda harus menggantinya, dim omen-momen inilah sensai mancing sepat akan sangat terasa.
Tidak sedikit para pemancing yang baru mencoba mancing sepat akan putus asa gara-gara selalu gagal mengkonversi strike menjadi hook up, saat itulah kadang-kadang sumpah serapah secara tidak sadar keluar dari mulut hahaha…. Apabila kita mancing bersama dengan teman-teman tentunya momen itu bisa jadi sangat lucu dan menggelikan, keceriaan akan timbul disana.
Dengan terus menambah jam terbang mancing sepat tentunya akan menambah pemahaman akan karakteristik memancing sepat, makanya jangan ragu untuk terus berlatih.
Get Smile
Kepuasaan saat memancing tidak selalu berdasarkan ukuran yang kita dapatkan. Namun kebahagiaan itu bisa kita dapatkan ketika kita benar-benar menikmati setiap tahap ketika memancing. Toh kita kan ingin mancing bukan pingin ikan hehehe… Jadi walaupun cuma sepat, TERSENYUMLAH.

Credit:Sumber

Monday, 13 April 2015

All About Pier Fishing

Image result for fishing articles free
Not every saltwater angler owns a boat. Now, that would be seen by most people as an apparent limitation to their ability and opportunity for fishing. How would you go saltwater fishing without a boat? Adding to this misconception is the fact that most fishing magazines feature pictures and articles about fishing that usually involves having a boat. And not just any boat. Take a look at some of those articles and you’ll find expensive boats with all the bells and whistles. This has disheartened many a potential fisherman, making him feel like he can only share in the joys of these great fishing adventures by reading about them.

But if you’ve been keeping your eyes open, chances are you’ve also observed a growing community of shore-bound anglers that doesn’t let the lack of a boat stop them from enjoying the pleasures of fishing. They come in all sizes, ages, and gender. The lack of a boat has even led them to develop their own, unique, and effective style of fishing. Ladies and gentlemen, I give you the pier fishermen.

They are seen in fishing piers everywhere, some with expensive tackle, some well-worn and taped together. Their tackle boxes also come in a wide variety of shapes and sizes, as long as it can be carried or wheeled easily to the pier. Perhaps the lack of a boat has led them to develop an uncanny sense for creativity and innovation, because you’ll be amazed at the things you’ll find in most tackle boxes used by these pier anglers. In fact, lots of so-called “original” products that are marketed for pier fishermen were inspired by the original designs that are regularly used by these people everyday.

Before some non-believers begin t o scoff at the skills of pier fishermen, let me say that pier fishing is an art all its own. Nobody can just plunk a chair down at a pier and start hauling in fish every minute, without the skills born by experience. Pier fishermen develop an innate sense about where the action is. Since most of the fish generally come in waves, it’s going to be very difficult getting even one bite if you don’t know where and when to cast. You can usually find them bottom fishing, hauling in two or three catches at a time. How they do that is beyond me. Pier rats just have a way of knowing when to reel in their line after hooking more than one fish.

And if you start thinking that bigger catch like mackerel and king mackerel are unreachable for pier fishermen, think again. Have you ever seen those people at the end of the pier using all sorts of weird-looking contraptions specially designed to float live bait just under the surface? They use kite rigs, too, so that they can fish as far off the pier as possible. I’ve seen perhaps a dozen contraptions that deserve a patent on the spot. Mostly these folks use a technique called the “two rod approach”. This is where they use a heavy fishing rod with the bail open and another lighter rod where the bait is attached to. They cast out, the line is placed several yards off the pier, and when a fish bites, the bait rod is pulled back, leaving the fisherman with the heavier one to fight the fish with.

However, don’t expect to see pier fishermen release their fish after catching them. Most of these folks go fishing for dinner, not for getting the big one to show off on a mantelpiece. They come to enjoy fishing, talk and socialize with each other, and even to help a few beginners that appear to need it. They are a special breed and possibly have more patience, inventiveness, and endurance than any other fishing group.


Credit:Source

Saturday, 14 February 2015

Black Bullhead



Black bullhead
Ameiurus melas by Duane Raver.png
Conservation status
Not evaluated (IUCN 3.1)
Scientific classification
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Actinopterygii
Order: Siluriformes
Family: Ictaluridae
Genus: Ameiurus
Species: A. melas
Binomial name
Ameiurus melas Rafinesque, 1820
The black bullhead (Ameiurus melas) is a species of bullhead catfish. Like other bullhead catfish, it has the ability to thrive in waters that are low in oxygen, brackish, turbid and/or very warm.[1] It also has barbels located near its mouth, a broad head, spiny fins and no scales. It can be identified from other bullheads as the barbels are black, and it has a tan crescent around the tail. Its caudal fin is truncate (squared off at the corners).[2] Like virtually all catfish, it is nocturnal, preferring to feed at night, although young will feed during the day. It generally does not get as large as the channel or blue catfish; with average adult weights are in the one to two-pound range, and almost never as large as five pounds. It has an average length of 8-14 inches, with the largest specimen being 24 inches, making it the largest of the bullheads. It is typically black or dark brown on the dorsal side of its body and yellow or white on the ventral side.[2]
Like most of the bullheads (and even the cousin flathead catfish), it has a squared tail fin, which is strikingly different from the forked tail of channel and blue catfish. It is a bottom-rover fish, meaning it is well-adapted for bottom living. It is typically dorso-ventrally flattened, and has a slightly humped back.[3] Its color will depend on the area where it is taken, but it generally is darker than brown or yellow bullheads. It can be distinguished from a flathead in that the black bullhead's lower lip does not protrude past the upper lip. Distinguishing it from the brown bullhead is a bit more difficult, depending on the area where they are caught, but a distinguishing detail between the two includes a nearly smooth pectoral spine on the black bullhead with the brown being strongly barbed. The anal fin also has a gray base, and the tail also has a pale bar. Also, the brown bullhead will generally have 21 to 24 soft rays through its anal fin as opposed to the black bullhead's 17 to 21. The brown bullhead is also typically mottled brown and green on top instead of the darker black. Both the black and brown bullheads can easily be distinguished from the yellow bullhead as the yellow bullhead has white barbels under its mouth.[4]

Habitat

Black bullheads are found throughout the central United States, often in stagnant or slow-moving waters with soft bottoms. They have been known to congregate in confined spaces, such as lake outlets or under dams. They are very tolerant fish, and are able to live in muddy water, with warmer temperatures and in water with lower levels of oxygen, which reduce competition from other fish.[4] Black bullheads also occur as an invasive species in large parts of Europe.[5]

Diet

They are omnivorous – will eat almost anything, from grains and other plant matter to insects, dead or living fish and crustaceans. They have short, pointed, conical teeth, formed in multiple rows called cardiform teeth. Black bullheads have no scales; instead, they have about 100,000 taste receptors placed all over their bodies. Many of these are located on the barbels near their mouths. The receptors help the fish to identify food in their dark habitats. During the winter, black bullheads will decrease food intake, and may stop eating all together. Instead, they will bury themselves around the shore line of the lake in debris, with only their gills exposed. This "hibernation" allows them to survive conditions of low oxygen and low temperature.[6]

Reproduction

Black bullheads will start to spawn in April and continue through June. The females will scoop out a small hole or depression in the lake floor and will lay anywhere from 2000 to 6000 eggs. The males fertilize the eggs, then care for them. When the eggs hatch a week later, both parents will watch over the fry for a short while.[2]

Angling

Considered rough fish, black bullheads are seldom caught for sport. Their flesh is pale in color, and has a good flavor, but it may be soft in summer. They are the largest of the bullheads, and are one of several catfish informally referred to as mud catfish. They are not caught often, and usually it is by accident. They have been introduced in many areas of the US because of their ability to survive (and even thrive) in less than ideal conditions, but they are seldom used in active stocking programs due to their relatively low desirability.
Black bullheads can be caught using similar techniques as for channel or blue catfish, although their small size may require smaller bait and hooks. Like most catfish, they are most active during the night, and tend to be less active during the day, bedding under piers or in shady shore areas.
In some areas of little to no fishing pressure, black bullheads have been found to be more aggressive and have been caught while casting and retrieving metal spoon lures.

Defense

At the base of their pectoral and dorsal fins are spines, which they can use as spurs to cut predators

From Wikipedia, the free encyclopedia.


Tip dan Petua Mengelak Mabuk Laut



Rasional – mengikut pakar perubatan. GINJAL dibelakang telinga memainkan fungsi penting dalam menseimbangkan tubuh badan. Digalakkan mengurut ginjal dibelakang telinga terutama bila mula merasa pening. Menggerakkan kepala ke kiri dan kanan selain melakukan senaman ringan mampu menghilangkan rasa mabuk laut.

1.Bagi nelayan, MINUM AIR LAUT dikuala mampu menahan diri daripada mabuk laut. Boleh diminum hingga ‘sendawa’ dan boleh juga sedikit sahaja kerana ini boleh menahan tekak dari merasa loya.

2. Syor nelayan dan TLDM, agar orang yang mabuk laut, TERJUN DAN MANDI LAUT tapi mesti pandai berenang. Dengan menyelam beberapa ketika badan dan kepala akan menjadi segar semula.

3. OREN SUNKIST juga berguna. Ada orang kata,limau tak boleh dibawa kelaut, takut ribut. Kita hanya perlu bawa kulit Oren Sunkist saja. Kalau boleh kunyah kulit Oren berkenaan sepanjang berada di laut. Kalau tak sanggup, kunyahlah sebelum perjalanan dan jika terasa loya semula, kita kena kunyah lagi.

4. Cuba makan KELEDEK MENTAH. Rasionalnya mudah, keledek mentah mempunyai sedikit getah yang boleh membuat mulut kita tidak rasa loya.

5. Makan PISANG KELAT. Rasionalnya sama seperti keledek. Untuk lebih mujarab, titiskan sedikit air limau sebelum memakannya.

6. Selit kan SAYUR KANGKUNG dipinggang atau poket.Pastikan ia tidak jatuh sepanjang kita memancing.

7.Tumbuk LADA HITAM yang dicampur dengan HALIA BARA, kemudian sapu diperut terutama bahagian pusat sebelum ke laut.

8. Sebelum memancing , jangan minum minuman yang BERKRIM ATAU BERSUSU. Seeloknya bawa AIR OREN sebagai minuman semasa memancing.

9. 5/6 Jam sebelum naik bot jangan makan makanan berminyak saperti Kerepok Lekor Goreng, Pisang Goreng atau yang bersamaan.

10. Semasa diatas bot jangan pandang kelantai bot lama-lama, sentiasa padang kearah sekeling saperti pulau, bot disekitar atau jika waktu malam pandang cahaya lampu bot lain, cahaya di Pulau  atau cahaya lampu di daratan.

11. Elakkan bau asap eksos bot (minyak disel), sebaiknya duduk dibahagian depan bot ketika dalam perjalan pergi/balik.

12. Mabuk laut akan terasa bila bot berlabuh / 'Parking", jika rasa mual keluarkan muntah sehabisnya dan relak tidur2 ayam serta sapu minyak angin banyak2 di hidung, telinga dan kawasan muka.
 
 Sumber : mycandat.blogspot.com

Thursday, 15 January 2015

Kaki Pancing VS Pantang Larang


Hiasan
Ada juga sesetengah pemancing percaya perlu meminta izin 'penunggu' lubuk sebelum mula memancing
Entri kali ini mahu peminat kaki pancing berkongsi pantang larang mahupun petua ketika mahu melakukan aktiviti memancing. Mungkin ada di kalangan kaki pancing masih mempercayai mitos, pantang-larang mahupun petua ketika memancing dan ada juga yang menolak bahawa sikap handal memancing hanyalah bergantung pada sikap cekap dan penyabar pemancing, bukan percaya mengikut petua semata-mata.
 
Apabila tiba musim udang galah, ramai kaki penangkap udang sepit biru ini akan turun ke lubuk. Setiap kali ke lubuk udang galah, kebanyakan kaki penangkap udang ini sedia maklum mereka tidak keseorangan sebaliknya ditemani buaya. Maka, sikap waspada perlu ada.
 
Hal ini kerana udang galah biasanya menempel pada badan buaya untuk memakan keritip di tubuh badan buaya. Pendek kata, di mana ada udang galah, di situ ada buaya. Oleh demikian, kaki pancing tidak digalakkan membuang makanan berdarah seperti daging atau ayam di kawasan pancing udang. Jika anda berada di sungai yang dipercayai ada buaya, elak gunakan umpan tepung yang digaul dengan kunyit. Buaya tidak suka bau kunyit dan buaya boleh mengamuk serta mendatangkan bahaya kepada pemancing.
 
Bagaimana pula adab ketika memancing di dalam bot atau sampan? Ada yang menganggap naik bot sama seperti masuk ke rumah di mana anda dilarang memakai selipar atau kasut. Ia seolah tanda hormat atau adab ketika berkunjung ke kawasan asing.
 
Ada juga pantang larang menegas pemancing menjuntai kaki kedalam air semasa memancing atau berehat. Tapak kaki kita akan kelihatan putih semasa didalam air dan ini boleh menarik perhatian ikan seperti jerung atau buaya untuk menyambarnya.
 
Dari segi pantang larang peralatan pula, ada kaki pancing percaya untuk tidak melangkah joran atau pancing yang digunakan. Kononnya khuatir umpan tidak akan dimakan oleh ikan.  Selain itu, pemancing yang baru berjinak-jinak  dalam dunia memancing dinasihatkan untuk tidak membuat bunyi bising, tidak bercakap besar dan bermulut celupar.
 
Kesimpulannya, anda sebagai kaki pancing pasti mempunyai pantang larang sebelum memulakan aktiviti memancing. Percaya atau tidak, semuanya terpulang pada anda kerana pantang larang atau mitos ini mungkin sebagai pengajaran supaya pemancing lebih berhati-hati dan berwaspada.

Sumber  

Wednesday, 3 December 2014

Fishing Trip Tips


Fishing can be a relaxing way to spend your weekends. It has been proven that fishing is one of the all-time treasured experiences of thousands of American families. However, any sport has its dangerous side and fishing is no exemption.

Fishing can be a relaxing way to spend your weekends. It has been proven that fishing is one of the all-time treasured experiences of thousands of American families. However, any sport has its dangerous side and fishing is no exemption. Majority of fishing equipment have sharp tools such as metal hooks which may lead to accidents when the fishing environment unexpectedly changes for the worse. Storms, hurricanes, wild currents, and other mishaps, could spoil your fishing trip. If you are planning to go on a fishing expedition with family or friends, here is a list of urgent situations and what preparations you need to face each scenario.1) Weather – Before packing up your bags and traveling to you fishing spot, consult or be aware of the weather conditions for the day and the following days. Whether you are fishing on shores or in a boat, you should be cautious of the conditions such as flash floods, storm movements and darkening of the skies. When signals such as extreme lightning strikes, you should head to dry land immediately.Having a sun-drenched day is not really an “appropriate fishing day.” You should be aware that spending many hours with exposure to the sun could damage your skin. Be prepared by bringing sun block to avoid sunburns. You should be aware of heat sickness symptoms such as nausea, breathing difficulty, lightheadedness, and unable to concentrate on tasks. Prepare a supply of water or liquid beverages to keep hydrated.2) Sharp fishing equipments – Since fishing includes many sharp tools, you should always be prepared to treat injuries by packing disinfectants such as medicated lotion or spray and hydrogen peroxide. If an incident leads the skin to bleed, you would need bandages, cotton or paper towel. Bring your own first aid kit. 3) Tangles – One of the most common fishing hindrances is wherein your line is caught in anything surrounding your fishing spot such as trees, logs, etc. Try to get your line or fishing rod out of the tangle immediately to avoid the problem that could lead into a major accident. You could either snap off the branches of the tree or carefully and slowly remove your line away from where it is tangled.4) Bait – When you run out of bait, it could spoil your while fishing trip. Avoid this by splitting up the rest of the bait into halves, quarters or thirds. The worm, even if divided, could still move, so the divided worms could still lure your target fish.Be prepared to face any scenario to keep your fishing adventure as relaxed as possible. With all these in mindScience Articles, you could enjoy your fishing trip safely and successfully. 

Source: Free Articles from ArticlesFactory.com

Monday, 13 October 2014

Choosing Between Spinning and Bait-casting Outfits

The Combination You Choose Can be the Difference Between Catching and Fishing



 - virvelin kela/flickr/CC BY-ND 2.0

The easiest outfit for newcomers to the angling world to use is usually a spin-cast or spinning rod and reel. Learning to operate and cast with one of these outfits is relatively painless, and certainly free of backlashes and tangles. These are the ones that most anglers use as they begin to learn how to fish.
From that early experience of learning to fish, many anglers stick with spinning tackle, and are happy fishermen for years. Others migrate to the bait- casting world. In some parts of the country the term "conventional outfit" means the same thing as bait-caster. Conventional in this case refers a reel where the line is reeled onto a spool that sits perpendicular to the direction of the rod.

The question many anglers ask is which type of reel is better, spinning or bait- casting? That answer depends on several things, not the least of which is angler preference.
Many fishermen today grew up watching the B.A.S.S. pros, either in print or on television. Not many of these pros ever have a spinning rod in their hands. Whether it's emulation or education, most bass anglers today use bait-casting gear. In years past, no self-respecting bass fisherman would be caught dead with a spinning rod in his boat!
From a saltwater perspective, aside from the heavy trolling rods and reels, more spinning than bait-casting tackle can be seen in use. Larger spinning reels with better drags can handle heavier fish.
The bass anglers that do fish with spinning tackle are generally using a very specific technique like finesse fishing or dock shooting, techniques that are difficult to master with bait-casting tackle. A lot of things changed when a well known B.A.S.S. pro came out one year pitching and flipping worms and jigs with a big closed face spin-cast reel!


In actuality, line size probably plays the most important roll in this tackle choice. Whether bass fishermen realize it or not, pros are using bait-casting tackle for a very specific reason. Bait-casting reels can handle heavier line and actually allow a longer cast than spinning gear in the same size range. Bass anglers regularly use line in the 14 to 17 pound test range. A small spinning reel has a smaller, narrower spool, which has a hard time with larger line size. Small bait-casting reels can handle these lines and provide comparatively greater casting distance.
Casting rods, size for size, also have more backbone than spinning rods. The backbone of a rod is the side of the blank that gives the least when bent. Made properly, a casting rod's backbone will lie directly on top of the blank as the angler holds the rod. This backbone allows lures to be "ripped" through vegetation more easily, and insures a more powerful hook set than a spinning rod in the same class.
The arrival of braided line with much heavier breaking strengths brought some issues to light in bass fishing circles. This super thin line causes problems on bait-casting reels simply because it is so thin. Setting the hook on a fish with braided line on a bait-casting reel tends to bury the line deep into the spool, a situation that will cause a major backlash on the very next cast. That same thinness is why lines less than about 10-pound test are seldom found on a bait-casting reel.
Spinning tackle, on the other hand can usually handle the braids much better. In fact, several manufacturers make a reel that picks the line up on the spool in such a way that it can't bury itself into the spool on a hook set. That, coupled with the virtual no-stretch quality of the braided line has made spinning tackle more and more attractive to bass anglers.
From a saltwater perspective, anglers using baitcasting outfits can be seen more often these days fishing the inshore arena. The heavy use of artificial lures in backwaters, coupled with reels that can now stand up to saltwater conditions have made bait-casters very popular today.
The spinning tackle used in saltwater today tends to be larger than that used in freshwater and consists of larger reels on heavier rods and line up to 30-pound test.
Anglers looking to make a choice between spinning tackle and bait-casting tackle need to look at their specific fishing techniques before making that choice. In reality the choice is not between which one an angler uses. It has become a choice of which of the two an angler will use in a given situation. In general, the lighter the line required in a given fishing situation, the more attractive spinning tackle becomes.
So the answer to this oft asked question is, "it depends". Next time you think about which outfit is the better choice, make sure you determine where and how you plan to fish. That is the true decision maker between spinning and bait casting tackle.

Source 

More Fishing Stories:  http://Gofishtalk.com

Monday, 8 September 2014

Ikan Kelah (mahseer)

Image
 
Ikan Kelah atau Mahseer adalah ikan kap dalam keluarga Cyprinidae yang bersisik besar, dan merupakan ikan sukan yang digilai dan banyak terdapat di India dan secara amnya di Asia Selatan.
Ikan ini digambarkan pada asalnya oleh Hamilton pada tahun 1822, dan pertama kali disebut dalam cabaran memancing dalam Majalah Oriental Sporting pada tahun 1833, dan kemudiannya menjadi buruan kegemaran pemancing British yang menetap di India.
Spesies Golden Mahseer diketahui mencapai 2.75 meter (9 kaki) panjangnya dan 54 kilo gram (118 paun) beratnya, walaupun spesimen sebesar ini jarang ditemui pada hari ini. Ikan kelah mendiami di sungai serta tasik, dan naik ke anak sungai yang pantas serta dasar sungai yang berbatu-batan untuk membiak. Serupa dengan jenis ikan kap yang lain, mereka merupakan haiwan omnivor yang tidak hanya makan alga, krustasia, serangga, katak dan ikan-ikan mangsa yang lain, tetapi juga buah dan bunga yang berguguran dari pohon-pohon yang tumbuh di tepi-tepi sungai. Selain dianggap sebagai ikan sukan ‘game fish’, ikan kelah juga merupakan sumber perikanan komersil di India.
Kenapa Ikan Kelah menjadi kegilaan Pemancing?
Ikan kelah bukan sahaja terkenal dengan keenakan rasa isinya yang bertekstur halus itu, malah daya juangnya juga adalah sangat  mencabar bagi pemancing untuk mendaratkannya . Justeru, kombinasi daya juang yang hebat serta isinya yang sedap maka ianya menjadi buruan peminat sukan memancing ikan air tawar.
Akibat aktiviti penangkapan yang melampau dan permintaan di pasaran yang tinggi kini ianya diancam kepupusan. Ia juga dikenali sebagai ‘King of the River’, kelah merupakan ikan yang hanya dijumpai di Asia seperti di India, Thailand, Malaysia dan Indonesia.
Terdapat lebih daripada 19 spesies kelah di dunia dan di Malaysia sahaja terdapat tiga spesies.
Kebanyakan ikan kelah yang ditemui di Malaysia ialah jenis kelah merah. Habitat semulajadinya adalah di hulu-hulu sungai yang keadaannya lebih 500 meter dari paras laut
Specis Ikan Kelah Di Malaysia
Berdasarkan kajian penyelidik ikan kelah setakat ini, disimpulkan terdapat 3 jenis ikan kelah di Malaysia, iaitu:
a) Tor Tambra
b) Tor Tambroides
c) Tor Duoronensis
Ikan kelah merah di Semenanjung Malaysia khususnya di Pahang, Terengganu dan Kelantan selalu dirujuk sebagai “Tor Tambroides”.  Spesis “Tor Tambroides” yang sebenar ialah ikan kelah merah yang mempunyai lebihan cuping panjang di bawah mulutnya.
Image
Tor Tambroides” Ikan Kelah Merah
Sementara di Sarawak, ikan yang dirujuk sebagai “Tor Tambroides” ialah ikan empurau. Sementara ikan semah di Sarawak (ikan rasmi negeri Sarawak) dirujuk sebagai spesis “Tor Duoronensis” dan warnanya adalah hijau tua keperangan
Image
“Tor Duoronensis” Ikan Kelah Hijau/Empura/Semah
Ikan kelah yang kebiruan juga biasa dikenali sebagai dari spesis “Tor Douronensis” walaupun ianya didapati di Semenanjung Malaysia khususnya dari kawasan Endau. Manakala di Sabah pula ia dikenali sebagai Pelian.
Image
“Tor Douronensis” Ikan Kelah Biru
Harus juga diingat bahawa, berdasarkan rekod kajian, hanya ikan kelah dari jenis “tor tambroides” dan “tor tambra” sahaja yang boleh membesar sehingga melebihi 1 meter.
Image
Golden Masheer yang terdapat di India dan Thailand. Terdapat jalur belang hitam ditengah badan.
Ciri-ciri Ikan Kelah
Menurutnya lagi secara logiknya, ikan kelah adalah ikan yang lasak dan lincah berenang kerana ia hidup di celah-celah batu yang mempunyai air yang deras. Ikan kelah ini boleh membesar sehingga lebih daripada 50 kilogram (kg) dan mudah dikenal pasti kerana memiliki bibir dan mulut yang besar.
 Ikan kelah mendiami di sungai-sungai yang bersih dan jernih serta terdapat arus dan berbatu
Selain itu, ikan kelah mempunyai garisan lateral (tengah) yang jelas dilihat di tengah-tengah bahagian badan dan juga mempunyai sisik yang besar dan cantik.
Jumlah sisik di bahagian garisan lateral (tengah) ikan dewasa kebiasaannya adalah antara 20 hingga 30 keping.
Ikan kelah juga mempunyai beberapa sirip seperti pektoral, pelvik, dorsal, anal dan sirip kaudal (ekor). Perbezaan ikan kelah dengan ikan lain ialah ia mempunyai lebihan daging di bawah dagunya.
Ikan kelah betina bertelur sepanjang tahun dan mengeluarkan telur pada musim selepas hujan di celah-celah batu atau lopak air di sekitar kawasan sungai. Kebiasaannya ia akan mengeluarkan telur secara sedikit-sedikit mengikut kematangan telur berbanding dengan ikan lain yang mengeluarkan telur secara sekali gus
Kenapa Ikan Kelah mempunyai harga yang sangat tinggi di Malaysia?
Amat bernilai kerana rasa yang sedap, hiasan yang cantik dan kehebatan bertarung dalam arena “sport fishing”. Justeru digelar sebagai “Kings Of The Rivers”, “The King Of Fish”, “The King of Freshwater Sport Fish”, “World Best Freshwater Sport Fish”, “Raja Ikan Air Tawar, “Raja Sungai”, dan “Ikan Sukan” sekali gus harganya termasuk dalam kategori “mahal“. Ringkasnya ikan kelah ini digilai kerana untuk tujuan ikan sukan, ikan hiasan dan juadah makan. Ikan kelah juga mempunyai “Sanctuary” nya yang tersendiri di Taman – Taman Negara.
Umpan untuk menjerat Ikan Kelah.
Umpan yang popular untuk menjerat ikan kelah ini ialah mmpan buah sawit. Buah sawit diperam terlebih dahulu selama 3 hari supaya lebih berbau dan berminyak. Umpan sawit selalunya di cangkuk sebiji-sebiji pada mata kail ataupun dipotong-potong kecil dan dicucuk disepanjang mata kail.
Buah sawit
Cara mencangkuk umpan sawit pada matakail
Selain itu, buah ara masak yang tumbuh liar di hutan juga menjadi umpan kegemaran ikan kelah.
Buah ara
Perbezaan ikan Kelah dan Tengas/Kejor
Tengas dan kejor (panggilan tempatan) ialah 2 spesis ikan yang hampir menyamai ikan kelah. Jika sekali imbas, kelihatan ikan tengas dan kejor ini hampir serupa dengan kelah. Jika tidak mahir, anda boleh terkeliru antara kelah dan tengas/kejor. Nama saintifik ikan tengas ialah “Neolissochilus Hexagonolepis”. Ikan tengas ini juga biasa dipanggil sebagai “tengas batu”. Sementara ikan kejor ialah “Neolissochilus Soroides”.  Ikan tengas daun pula diklasifikasikan sebagai ” Poropuntius Smedleyi”.
Sebenarnya, apabila disebut “ikan kelah” memang merujuk “ikan kelah merah” yang populasinya di sekitar Pahang, Terengganu dan Kelantan. Sementara “ikan kelah biru” jarang ditemui dan secara geografi, populasinya biasa di kawasan Endau-Rompin. Sementara “ikan kelah hijau” adalah istilah panggilan bagi ikan tengas oleh kaum Cina (peminat dan penternak) kerana miripnya seperti kelah, dan juga digelar sebagai “false mahseer”. Oleh itu jangan mudah tertipu semasa membeli ikan kelah ini kerana terdapat  peniaga yang menipu pelanggan dengan menawarkan ikan tengas/kejor dengan harga senilai kelah kerana kedua ikan ini kelihatan hampir sama secara kasarnya.
Ikan di atas: Ikan Kelah @ Masheer
Ikan di bawah: Ikan Tengas @ Neolissochilus Hexagonolepis
Bulatan merah menunjukkan perbezaan bibir ikan Ikan Kelah dan Ikan Tengas
Ikan yang dalam bulatan merah ialah ikan Kelah
Di Malaysia, Ikan Kelah ini sudah mula menujukkan tanda kepupusannya. Ini kerana isinya sedap dan berharga mahal telah menjadikan permintaan terhadap ikan ini terlalu tinggi. Aktiviti memancing sahaja tidak meyumbang kepada faktor kepupusan, tetapi ianya disebabkan segolongan manusia yang tamak untuk mengaut keuntungan cepat. Penggunaan jaring, renjatan elektrik, menuba dan mengebom ikan merupakan salah satu faktor yang menyumbang kepada kepupusan ikan tersebut. Contohnya di Taman Negara Pahang sendiri, terdapat sebilangan nelayan darat yang masih menggunakan teknik terlarang ini sebagai mata pencarian mereka. Kemudian anak-anak ikan kelah ini juga ditangkap dan dibekalkan kepada pengusaha atau penjual ikan-ikan hiasan di seluruh negara. Walaupun pihak Taman Negara telah memberi amaran keras bagi altiviti menjaring, renjatan elektrik, menuba dan mengebom ini, namun aktiviti mereka begitu licik sehingga boleh terlepas dari pengawasan pihak berwajib. Apabila ikan kelah ini semakin berkurangan lalu golongan pemancing pula yang dipersalahkan.
Faktor pencemaran alam dan sungai juga adalah penyumbang utama kepada kepupusan ikan kelah ini yang sememangnya hidup di dalam sungai-sungai yang jernih dan bersih. Walaupun terdapat sekelompok pemancing yang mengamalkan konsep Tangkap dan Lepas, namun usaha murni ini tidak membawa kepada perubahan yang besar selagi mana aktiviti perikanan tidak terkawal ini dapat dibendung sepenuhnya.
 

More Fishing Stories:  http://Gofishtalk.com