Kenikmatan memancing di laut ternyata tidak harus mancing di tengah samudera luas dengan menggunakan kapal. Biasanya untuk orang-orang yang peka dengan goncangan hal ini akan menjemukan, karena seharian merasakan mual akibat goncangan kapal oleh ayunan ombak yang tiada henti, belum lagi terpaan angin malam yang dingin yang dengan cepat bisa masuk kedalam lambung sehingga tentunya menyebabkan masuk angin.
Jika kondisi seperti ini, jangankan memikirkan mancing, yang ada di benak adalah “kapan segera pulang, ya?” dan sama sekali tanpa minat sedikitpun melihat rekan-rekan lain bersuka ria strike ikan-ikan besar.
Jangan khawatir, karena memancing dari pinggir pantai pun dapat dilakukan, dengan teknik surfcasting dan peralatan yang memadai, anda akan merasakan keasyikan tersendiri.
Laut Indonesia dgn potensi perikanan yang besar menjadi surga bagi para pemancing, salah satunya adalah laut yang landai (pantai) yang berpasir. Di bagian yang landai tersebut umumnya terdapat semacam tubiran yaitu daerah-daerah tertentu yang mendadak curam (dalam). Di daerah yang curam ini banyak terdapat ikan-ikan jenis kuwe, tenggiri, kerapu dll, yang sering mengejar mangsanya hingga ke daerah landai (dangkal).
Kondisi ini menciptakan alternatif bentuk pemancingan baru bagi para pemancing, dan kondisi pantai spt ini sangat cocok untuk mancing dengan teknik surfcasting. Di lokasi seperti ini penggunaan pancing gulung (lempar dengan tangan tanpa joran) dan reel spinning yang kecil sudah tidak sesuai lagi karena daya jangkauannya yang terbatas (dekat). Untuk itu dibutuhkan peralatan yang memadai yang mampu mencapai jangkauan yang lebih jauh bahkan bisa mencapai jarak dimana terdapat batas cekungan dalam.
Para pemancing surfcasting memiliki senjata andalan yang memungkinkan mereka melawan ikan-ikan besar yang memakan umpan yang berada pada jarak lebih dari 100 yard dari pantai. Joran casting yang relatif kaku sepanjang lebih dari 14 kaki mampu untuk melontarkan umpan yang diberi pemberat ke perairan yang lebih dalam, tempat ikan-ikan sasaran berada.
Namun untuk melontarkan umpan yang berpemberat pada jarak cukup jauh dibutuhkan penguasaan beberapa teknik. Selain itu pemancing perlu juga melengkapi diri dengan peralatan yang sesuai. Untuk pemancing pemula sebaiknya memiliki perlengkapan yang sederhana yang tidak terlalu mahal, jika telah menguasai teknik dasar dengan sempurna, barulah berpikir untuk membeli peralatan yang lebih baik lagi.
JORAN
Joran Surfcasting biasanya memiliki panjang antara 11 sd 14 kaki dengan gagang yang cukup panjang. Ada berbagai tipe joran yang digunakan, diantaranya tipe telescopic atau sambungan sebanyak 3 bagian, dan mempunyai line guide seperti cincin-cincin yang menempel di beberapa ruas joran. Umumnya joran modern terbuat dari bahan grafit dgn bagian ujung berbahan S glass atau E glass. Beberapa merk terkenal dan terjamin kualitasnya adalah Daiwa dan Shimano.
PENGGULUNG
Meskipun para Master Surfcasting memakai multiplier reel, atau bait caster, tetapi untuk tingkat pemula sebaiknya dipilih tipe penggulung spinning reel. Penggulung tersebut umumnya memiliki minimum 3 ball bearing dan gear ratio lebih dari 3:1 artinya perputaran reel untuk sekali engkol diputar, reel akan berputar 3 kali. Jenis reel ini umumnya mampu menampung kenur sepanjang 300 yard. Reel untuk surfcasting ini mutlak harus tahan karat, mempunyai komponen drag yang mulus serta waterproof. Beberapa merk terkenal antara lain, Daiwa, Shimano, Penn dll.
KENUR (SENAR)
Banyak ragam merk kenur yang cocok untuk surfcasting, namun yang paling ideal adalah kenur yang berkekuatan 12 lbs hingga 15 lbs. Selain itu kenur harus mempunyai tingkat keregangan yang kecil serta lemes. Keuntungan menggunakan kenur yang mempunyai tingkat keregangan yang kecil adalah kepekaannya yang tinggi terhadap gerakan umpan yang dimakan ikan. Meskipun umpan berada cukup jauh, tarikan ikan terhadap umpan dapat dideteksi, dengan demikian pemancing dapat mengantisipasi lebih cepat. Braided line modern yang terbuat dari kevlar atau semacam serat fiber/nylon tidak disarankan karena sangat lemas dan hampir tidak meregang, dan bila dipaksakan lama kelamaan akan merusak spool dan terutama bagian roller guide yang terdapat pada bail arm reel spinning. Di pasaran telah beredar sejak lama yaitu yang berlabel IGFA Class atau dgn tulisan Pre-tested yang merupakan jaminan bahwa kekuatan kenur sesungguhnya lebih kecil dari yang tertera di sana. Dalam hal ini pemancing diberikan kebebasan untuk menggunakannya atau tidak sama sekali. Yang jelas, penggunaan kenur berlabel tersebut bisa mendukung rasa percaya diri pemancing saat hendak mengajukan claim record, dan terhindar dari diskualifikasi saat digunakan dalam teknik surfcasting (maaf saudara jika sedikit menghayal untuk ikut memecahkan record dengan teknik surfcasting).
LEADER
Istilah Leader atau tali pandu umum digunakan untuk mengikat kail, biasanya tali leader ini terbuat dari kawat atau kenur yang lebih besar dan kaku, sepanjang kurang lebih 15 kaki, untuk selanjutnya diikatkan ke kenur sesungguhnya dengan menggunakan kili-kili. Jika di daerah tertentu banyak terdapat jenis ikan yang bergigi tajam seperti baracuda (alu-alu) tuna gigi anjing (dogtooth tuna) dll, maka tali leadernya mutlak digunakan kawat yang lemas, kuat dan tidak terlalu besar diameternya. Untuk daerah pantai berpasir di Jogja umumnya jenis ikannya tidak bergigi tajam, sehingga cukup menggunakan leader dari kenur yang lebih besar diameternya. Jumlah kail yang digunakan disesuaikan dengan kemauan pemancing, boleh 1 atau 2 atau lebih, yang jelas kail harus kuat dan sangat tajam serta besarnya disesuaikan dgn perkiraan ikan yang menghuni didaerah tersebut (bisa ditanyakan jenis dan besarnya ikan yang biasa diperoleh pemancing2 lain kepada penduduk penghuni lokasi tersebut).
UMPAN
Jenis umpan yang dipakai dalam metode ini, selain sesuai selera pemancing, tergantung juga dari kebiasaan yang berlaku ditempat itu dan jenis ikan sasaran. Umumnya umpan yang digunakan adalah umpan alami, baik dalam keadaan hidup atau mati. Di Jogja ada sejenis umpan yang digandrungi para pemancing surfcasting yaitu sejenis hewan laut yang kerap bersembunyi di dalam pasir pantai yang penduduk setempat menamakan JINGKING, selain juga jenis kepiting kecil.
LOKASI MANCING
Memancing surfcasting sebaiknya dilakukan di tepi pantai dengan kondisi terbuka, bebas dari pepohonan, pasalnya di lokasi seperti itu akan memudahkan pemancing melempar umpan (casting) dan menghindari tersangkutnya kenur di ranting pepohonan yang tentunya akan merepotkan pemancing itu sendiri. Untuk lebih memperjauh lemparan, dapat dilakukan sambil berlari ke arah laut, atau jika air cukup tenang dapat dilakukan dengan berendam sebatas pinggang, jika perkiraan lemparan sudah meyakinkan maka umumnya pemancing mengulur sambil menepi di pasir pantai. Tunggulah beberapa saat hingga getaran joran mulai terasa, bila telah terasa ada getaran yang aneh maka segeralah hook up dengan keras agar mata kail menancap sempurna di mulut ikan. Tempat yang paling ideal untuk surfcasting ini adalah di pantai yang landai yang mempunyai lokasi drop-off yaitu bagian dasar yang mula mula landai lalu turun secara curam ke kedalaman.
TEKNIK MELEMPAR ATAU CASTING
Salah satu teknik yang umum dipakai oleh pemancing pemula adalah lemparan samping. Cara ini merupakan dasar bagi semua teknik casting lainnya. Teknik itu benar-benar serupa dengan lemparan atas, tetapi lebih memungkinkan pemancing mencapai jarak yang lebih jauh. Teknik samping ini diterapkan saat menggunakan reel spinning, lemparan ini mirip lemparan lembing. Teknik menahan kenur saat dilempar sudah umum diketahui oleh para pemancing, umumnya juga dijelaskan oleh penjual reel di toko pancing terdekat, bagaimana cara penggunaannya yang baik. Biasanya bagian yang paling sulit saat melempar umpan yang berpemberat ini adalah saat yg tepat untuk melepaskan jari kita di kenur, jangan gusar bila anda belum dapat mempraktekannya (belum mahir), yakinlah 2 hingga 3 kali saja lemparan, maka anda telah mahir menentukan saat tepat melepas kenur saat dilempar. Cobalah berkonsentrasi untuk seluruh gerakan, umumnya konsentrasi akan sangat mudah bagi pemancing yang terbiasa memancing, baik dilaut dangkal, dalam maupun di daerah pantai.
STRIKE
Inilah saat saat yang ditunggu oleh seluruh pemancing yaitu saat Strike. Jangan salah. Kegegabahan kita dapat menggagalkan impian untuk mendapatkan ikan impian kita. Apa yang harus dilakukan saat strike? Pertama yang harus dilakukan saat joran mulai terasa berkedut adalah dengan menyentak sekuat mungkin. Hal ini untuk meyakinkan bahwa kail telah menancap sempurna di mulut ikan, sebelumnya drag atau rem dari reel spinning harus disetel sedemikian rupa sehingga tidah di setel ke arah full drag. Pemancing yang tidak memahami masalah drag ini akan melakukan kesalahan terbesarnya bila drag dikunci mati (full-drag), terutama bila yang strike adalah ikan jenis kuwe yang terkenal bandel perlawanannya yang dapat memutuskan kenur bahkan mematahkan joran. Ini sering terjadi karena joran pun memiliki kekuatan tertentu, itulah gunanya kelenturan joran dan rem yang tdk di setek full-dragkarena akan mempermainkan ikan hingga ikan benar2 kehabisan tenaganya, usahakan keregangan senar tetap.Untuk jenis2 ikan tertentu ada yang justru mendekat kearah pemancing saat telah terjadi strike, jangan salah saudara…ikan itu akan berbalik arah dengan cepat, yang tentunya dgn mengejutkan akan mematahkan joran atau memutuskan kenur. Bagaimana mengatasinya? Bila sentakan strike telah dilakukan tetapi terasa sangat ringan maka segeralah dengan cepar kenur digulung, hingga terasa kembali ada beban, dan jangan lupa rem spinning reel jangan di kunci mati. Bila ini dilakukan maka saat ikan akan berbalik arah menjauh, tidak berhasil karena tertahan oleh senar yang tetap menegang.
NIKMATILAH SENSASINYA.
Salam Strike
Freddy (Kleyeng) Hariwinoto – Ketua REFIC (Realino Fishing Club)
Sumber
No comments:
Post a Comment